Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018
Hatimu seperti teka teki masihkah deret abjad namaku yang mengisi? ataukah cinta lain yang kau rasa lebih berarti? yang lebih memahami daripada aku yang hanya bisa menyusun kata - kata menjadi puisi
Kisah kita ceritanya panjang singkatnya, bertemu denganmu membuatku berhenti mencari
Kau tempat rinduku menemukan arah tempat dimana ego serta keakuanku mengaku kalah
Gambar
Aku tak rindu aku hanya berusaha sedikit mengingatmu sebelum lupa
terkadang  mereka hanya menyimak dengan (mata)  tidak peduli
Dulu kita tak begini Tapi kini kita seperti ini Dulu kita berbeda Tapi kini kita mengerti Ketika "Perbedaan" menjadi satu dermaga Kita mengerti berbagai cerita Duka Lara Suka Cita Datangnya tak hanya dari Cinta
Ada banyak alasan untuk pergi, tapi aku tetap memilih tinggal. Sebab untukku, kau adalah luka juga penyembuh yang paling aku suka.
Pergilah seperti ombak meninggalkan buih hingga pada suatu hari dalam sajak ini kau kembali jadi rindu yang  sedih

Berhenti Menepi, Bersiap Terkesiap

Aku lelah mencari pada hati yang lupa menamakan perih Sejenak ku berhenti menata hati jiwa yang sepi Padahal... Sudah ku tata rapi, rindu yang terpatri namun ia tetap saja pergi Melintasi ruang waktu berharap temu pada sang Pujangga hati
Menulislah Karenanya kita lebih jujur daripada bibir yang seringkali mencibir Berpuisilah Karenanya kita pandai memberi sebuah makna JANGAN TERLALU MEMIKIRKAN ORANG ORANG YANG MEMBACANYA, KARENA TAK SEMUA ORANG BISA MENGARTIKAN PERASAAN.
Aku hanyalah senja yang perlahan Lenyap dikeheningan matamu Memuisikan kenangan yang ku simpan Di jenggala waktu Saat matahari akan tenggelam tercuri waktu Di situlah aku kenang sebagai Jingga yang pernah terpancar Indah pada senyummu seperti senja Meski sesaat dimataku Kau adalah ciptaan Tuhan yang paling indah
Di cengkeraman pekat malam hati yang lupa caranya pulang bertanya pada jiwa tentang sepotong ingatan dalam pejaman mata Ketika imajimu mengitari mimpi Alam bawah sadarku seolah melebur Kau membawaku ke sebuah dermaga Dermaga yang aku sebut cakrawala     "Tak tahu kau sebut apa tempat itu, sepertinya kau tak pernah suka" Kau berikan arti tawa Apakah hatimu juga bahagia? Kala waktu menyita makna Tak sempat lagi menetap manatap Gelap pekat tersentak sang surya Kabut tak lagi berselimut Raga terbangun mencari makna Ketika temu tak lagi menyatu Ketika sapa tak lagi kau terpa ℐnddsn
Gambar
          Perkenalkan namaku Ramadhani Putra Fadhillah. Sering dipanggil dengan sapa'an "INAD" (Bahasa Malangan). Ciptaan Tuhan yang di turunkan dikota Indramayu tepat pada tanggal 10 Desember 1999 sosok bayi mungil dikeluarkan dari rahim sang bunda bernama "Nanik Khomariati" yang di cetak oleh pria perkasa bernama "Marsudi" (Almarhumah).           Akhirnya, setelah sekian lama kini kembali memberanikan jiwa untuk menulis di halaman blog pribadi ini. Banyak hal - hal yang membuat diri ini takut untuk bercerita, kepada siapa kita percaya? kepada siapa kita berharap? kepada siapa kita memberi harapan? Yaa, bisa disebut kita masih melakukan tindakan tadi kepada Manusia. Tapi, kau tau bukan ? sudah berapa kali kau dikecewakan ? sudah berapa kali kau disakiti? sudah berapa kali kau dikhianati? Yaa, bisa disebut kita masih merasakan tindakan atas kelakuan Manusia. Padahal kita sama? mengapa sebegitunya sosok yang paling sempurna diantara makhluk cipta