Bila kau menyuruhku agar terlelap dan mengistirahatkan rindu. Sama saja kau menyuruhku agar berhenti dan mengikhlaskanmu. Sebab rasa rindu, kita tidak tau kapan datangnya Sama saja seperti kita yang dulu, perasaan kita tidak tau kapan tinggalnya. Dari aku yang selalu menunggu senja lebih dulu, agar lebih siap menerima malam yang menikam perasaan.
Postingan
Menampilkan postingan dari Mei, 2018
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Entah, ingin bermuara kemana akhirnya hati ini? ku tau, semesta membuatku merasa kehilangan arah. Aku manusia yang kadang kala juga ingin menyerah. Ketika temanku yang bernama 'lelah' kini membutuhkanku Apakah aku akan melukainya? Akankah aku menolongnya? Maaf, tapi kini ku tak lagi ingin berteman dengannya, karena ku tau, lelah hanya akan datang bila saatnya, dan hilang bila sesudahnya (membutuhkanku) Karnanya aku jadi tau, mendapatkan pemahaman baru. Banyak seseorang yang singgah, tapi tak Sungguh. Terimakasih atas segala rindu
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
SuarAksara Deru Jengah Nafas Arah Ada kalanya kita harus menepi dari segala rutinitas Meraih kembali makna bebas Menemukan diri kita pada titik dalam detik tanpa batas Sebab di antara semua penat akan selalu ada yang melintas Tawa kecil di waktu lalu Suap demi suap masakan ibu Juga rentetan senyum yang membuat kita tertunduk malu Waktu berubah, rindu melangkah, usia bertambah, begitu pula kisah Cinta Luka Tangis Tawa, bergantian mendaur ulang rasa Kita terjebak dalam gerak tanpa jejak Dan hati kita sampai pada pertanyaan, mau sampai kapan? Pada akhirnya kita harus berhenti mengenang dan mulai bertualang Meraih kembali makna pulang Membawa diri kita Pada rela atas semua yang hilang dan seluruh yang datang Percaya, yang terlepas akan berganti, yang bertahan akan abadi Karena raga bisa berpindah Namun hati akan selalu menetap Sudah saatnya pergi , hati kita layak dicintai
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
“Cinta itu takdir. Menikahi itu nasib. Kita bisa melawan nasib, tapi tidak takdir ... Hmmm ... Di dalam cinta, tidak ada yang salah. Ratu Kencono Wungu tak bisa disalahkan. Cinta itu ajaib. Datang dan perginya tak dapat kita rencanakan. Ratu tak salah jika selama masa penantian cintanya di luar rencana ternyata tumbuh ke Damarwulan.” ― Sujiwo Tejo
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Balasan yang pantas dia terima, biarin itu jadi tugas Tuhan Atau, biarin orang lain yang menyampaikan karma itu Jangan kita yang jadi karma untuk seseorang. Karena dengan alasan apapun, akan ada orang lain juga yang akan berperan menjadi karma dan mengirimkan balasan itu ke kita. Balasan yang mungkin dalam bentuk lebih besar atau jauh lebih menyakitkan.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Tuhan memang selalu punya rencananya Hanya saja kita sebagai manusia yang tak beriman Tak pernah meyakini apa yang telah direncanakan Sudah terlalu kesal dengan masalahnya sendiri Hingga, Tuhannya pun dilupakan. Kala waktu, ia sudah menjadwalkannya untukmu Ketika kau berada dititik jenuh Disitu, rencana tuhan turun dengan kebahagiaan Agar umatnya tak jengah menghadapi apa yang fana Pada akhirnya akan sadar, dan kembali beriman
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Bukannya semua yang tak terbatas hanya milik tuhan? Setiap manusia hanya menerima sepersekian dari kebersaran Tuhan yang tak terbatas itu. Sabar ada batasnya. Batasnya adalah saat kita akhirnya menyerah untuk tenang dan kemudian dikuasai amarah saat telah dirugikan oleh orang lain. Saat kita merasa sangat berhak marahin orang lain dan nyakitin orang lain karena mereka juga sudah ngerugiin dan nyakitin kita. Karena, inti dari kesabaran adalah sebuah penerimaan apa yang terjadi pada kita. Lalu tuhan memberikan kesabaran lebih untuk kita adalah dengan memberi kita lebih banyak cobaan. - Syahid Muhammad
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Coba tanya hatimu sekali lagi Sebelum engkau benar-benar pergi Masih kah ada aku di dalamnya? Karena hatiku masih menyimpanmu Kisah kita memang baru sebentar Namun kesan terukir sangat indah Ku memang bukan manusia sempurna Tapi tak pernah berhenti mencoba Membuatmu tersenyum Walau tak pernah berbalas Bahagiamu juga bahagiaku Saat kau terlalu rapuh Pundak siapa yang tersandar? Tangan siapa yang tak melepas? Ku yakin aku Bahkan saat kau memilih Untuk meninggalkan aku Tak pernah lelah menanti Karena ku yakin kau akan kembali Ada engkau dalam setiap doaku Sungguh aku rindu berbagi tawa Kini kita tidak lagi menyapa Biarlah hanya dari kejauhan Melihatmu tersenyum Walau tak pernah berbalas Bahagiamu Juga bahagiaku
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Aku pernah, bercerita padamu tentang mimpi-mimpiku yang sekiranya sulit dijangkau Aku pernah, membagikan segala suka serta duka kepada kamu yang kukira sudi mendengarkan segala keluh kesah. Aku pernah, aku pernah sebegitu tergantungnya menceritakan apa pun padamu, Tapi, kemudian kamu menghilang, hingga aku lupa, beberapa mimpiku ada sebab kamu.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Untuk setiap syukur yang kau panjatkan, diam-diam aku pun demikian. Untuk segala doa yang kau sisipkan disepertiga malam, kubantu aamiin-kan dengan doa yang serupa. Dan, untuk segala hadirmu yang menenangkan di kala riuh kepalaku, Kau adalah penyelamat. maaf, ini sudah lama aku draft, namun sekarang ingin melanjutkannya. sempat merasa hidup kembali dengan pertemuan sederhana kita. senyumanmu yang begitu memendarkan rekahannya. hingga aku lupa. Awal dari pertemuan sederhana itu, pada akhirnya kembali pada sebuah perpisahan. Entah untuk menyalahkan diri sendiri, atau kamu. Bukan aku bersikeras tak ingin menjelaskannya, juga kamu. Pesan muram yang terakhir kau kirim padaku waktu itu, cukup membuatku sadar dan mengerti. bukan hanya menyadarkanku dan mengertimu. Melainkan untuk kita, aku yang sudah menyerah dengan rentetan pemahaman akanmu dan kamu yang sudah jengah untuk memperbaiki 'kita'. Entahlah, apa yang membuatku begitu enggan mengabarimu. bukan karena ak
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Beberapa cerita tidak bisa untuk diulang. Beberapa rasa bahkan menghilang tanpa terduga. Jangan pernah tanya apa,kenapa, dan bagaimana. Sebab, tidak semua hal mengharuskan kamu tahu alasannya. Yang dulu begitu diinginkan justru bisa menjadi yang begitu ingin dienyahkan. Yang dulu begitu sulit digapai bahkan bisa begitu mudah tercapai. Tampaknya seperti itu pula aku untuk kamu. Dan, bisa jadi seperti itu juga kamu bagiku. Dulu begitu sering bertukar kabar, sekarang bahkan tak lagi saling mengenal. Dulu mengucap sapa adalah sebuah hal yang sederhana. namun, sekarang bahkan lebih rumit dari satu ditambah satu. Jadi, di mana letak hal-hal yang pernah berlalu? Sefasih itukah lepas dari genggaman serta ingatan? Dari aku yang memilih belajar melupakan...