Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018
Bila kau menyuruhku agar terlelap dan mengistirahatkan rindu. Sama saja kau menyuruhku agar berhenti dan mengikhlaskanmu. Sebab rasa rindu, kita tidak tau kapan datangnya Sama saja seperti kita yang dulu, perasaan kita tidak tau kapan tinggalnya. Dari aku yang selalu menunggu senja lebih dulu, agar lebih siap menerima malam yang menikam perasaan.
Biarkan aksaraku membumbung ke udara Hingga langit menerima semua makna Pada rasaku yang terselip dibalik semesta Ada kau yang selalu ku rindukan
Lebih baik merelakanmu daripada tetap bertahan dengan semua kekecewaan. Karena akan teramat sakit ketika rasaku tetap untukmu, sementara rasamu tidak lagi ada untukku.
Padahal kita berdua sama-sama tahu, hubungan indah kemarin tidak seharusnya berakhir seperti ini. Kita juga sama-sama mengerti, bahwa sebenarnya semua ini masih bisa diperbaiki. #TheBookofAlmost
"Bila nanti kau tak lagi menemukanku, maka jangan kau cari lagi. Percayalah dan temui aku didalam yang baru, kau temui"
Bagaimana rasanya rindu, menurutmu? Bagaimana rasanya membungkam hati yang ingin diberi arti? Aku tau persis apa itu rindu apa itu hati. Satu yang tak ku ketahui, Tentang rindu dihati, yang tertuju padamu kekasih.
Pagi ini mengapa mendung Apakah pagi sedang murung? Tapi, mau pada siapa pagi akan mengeluh? Apakah hujan akan menumpahkan rintik yang gaduh Agar manusia tau, pagi kali ini sedang mengaduh.
Aku bukan penulis Aku bukan aktivis Aku bukan pujangga Aku bukan apa-apa bahkan katamu, aku tak romantis aku tak puitis aku ini apais? Seseorang... yang .... entah. aku tak tau peranku di hidupmu. cukup kau dan tuhan yang tau. dan semesta juga pastinya.
Beri aku tau cara meyakinkan hati Bila aku sudah mengerti Maka aku tak perlu berbeban hati Yang selalu merindukanmu kala hati tak lagi diyakini
Entah pagi entah hati Entah kata entah rasa Entah rasa entah lara Entah lara entah suka Yang ku tau, semua kata ini berasal dari kau. dan aku menyukai kata-kata.
Kalo kamu jadi senja Maaf aku tak bisa menemanimu Sebab, lawan dari senja Tak pernah ada yang mengakui Seperti aku. yang tak pernah kau aku i
"Dunia takkan selamanya memalingkan wajah" Aku percaya itu, sebab dunia ingat dengan sang pencipta "Kau takkan selamanya memalingkan rasa" dan Aku percaya itu, sebab Kau ingat dengan siapa rasa itu tercipta :))))
Ada sedikit cerita yang perlu aku sampaikan padamu Tentang aku yang selalu egois Tentang kamu yang selalu mengalah Tentang kita yang tak pernah tau siapa siapa
Ajari aku bagaimana pergi dengan tidak kembali sebab, perjalanan pada akhirnya menuju rumah tapi, rumah kini tak lagi menjadi tujuan akhir lalu, dimana aku berawal ? Mungkin sedang kehilangan engkau semoga 'mungkin' selalu mewakili
Akan ada waktunya "Sampai kapan?" berganti "Kapan sampai?"
tak ada jarak yang bisa membunuh rasa ini tak ada sedih yang tak bisa kau sembuhkan "Asal kau jadi tempat aku pulang"
"Rumah adalah Awal dan Akhir dari sebuah tujuan alasanku melakukan perjalanan"
Dan tiap rindu ingin bersua Selalu saja kau bilang nanti Kelak jangan salahkan rindu Jika tidak menemani, sampai nanti
Kau tak lagi sama Sejak ia menatap teduh hatimu Ia yang telah lama kau impikan Ia yang kini bersenandung di seberang telaga Meninggalkan dirimu dengan lagu kasih Yang tak pernah sempat kau nyanyikan Apakah harus alang-alang yang menepis takutmu?
"Kalau tak ada usaha untuk bertemu, jutaan pesan berisi rindu akan seperti menulis surat cinta dengan pena tanpa tinta. sia-sia."
Entah, ingin bermuara kemana akhirnya hati ini? ku tau, semesta membuatku merasa kehilangan arah. Aku manusia yang kadang kala juga ingin menyerah. Ketika temanku yang bernama 'lelah' kini membutuhkanku Apakah aku akan melukainya? Akankah aku menolongnya? Maaf, tapi kini ku tak lagi ingin berteman dengannya, karena ku tau, lelah hanya akan datang bila saatnya, dan hilang bila sesudahnya (membutuhkanku) Karnanya aku jadi tau, mendapatkan pemahaman baru. Banyak seseorang yang singgah, tapi tak Sungguh. Terimakasih atas segala rindu
"Saling berkirim pesan tiap malam tiba, lalu mencari alasan untuk kembali berjumpa. Bulan demi bulan berlalu, kami semakin dekat, tanpa pernah diikat. Meski begitu, aku tau bahwa yang kami miliki nyata, meski tidak pernah dinyatakan" - Fiersa Besari
"Bahwa kasih sayang ternyata sebuah ruang kedap suara yang merayakan senyap sebagai satu-satunya harap" - Pram
"Yang jahil semesta apa kamu sih?"
Dari sebuah kehilangan Malam mengenalkanku pada kesunyian Rindu terlipat tanpa pernah kau lihat Tengadah lelah melangitkan doa Menimbang harapan menenangkan ingatan Kelak, kau akan pulang dipelukku yang lapang.
Gambar
#ArahLangkah Kata ‘pulang’ selalu terdengar jauh lebih indah daripada ‘pergi’. Tetapi orang harus rindu untuk bisa menikmati keindahan pulang. - M. Aan Mansyur  ☔
Senja menetes sepi Rindu menghitung rintik hujan Desau cemara melantukan syair kehilangan Derai ombak menyuarakan kesedihan Petang demi petang berkejaran berburu waktu Rindu tak mau lagi bicara Agar dapat hilangkan perih Namun detik-detik kepedihan terus bertambah
SuarAksara Deru Jengah Nafas Arah Ada kalanya kita harus menepi dari segala rutinitas Meraih kembali makna bebas Menemukan diri kita pada titik dalam detik tanpa batas Sebab di antara semua penat akan selalu ada yang melintas Tawa kecil di waktu lalu Suap demi suap masakan ibu Juga rentetan senyum yang membuat kita tertunduk malu Waktu berubah, rindu melangkah, usia bertambah, begitu pula kisah Cinta Luka Tangis Tawa, bergantian mendaur ulang rasa Kita terjebak dalam gerak tanpa jejak Dan hati kita sampai pada pertanyaan, mau sampai kapan? Pada akhirnya kita harus berhenti mengenang dan mulai bertualang Meraih kembali makna pulang Membawa diri kita Pada rela atas semua yang hilang dan seluruh yang datang Percaya, yang terlepas akan berganti, yang bertahan akan abadi Karena raga bisa berpindah Namun hati akan selalu menetap Sudah saatnya pergi , hati kita layak dicintai 
“Cinta itu takdir. Menikahi itu nasib. Kita bisa melawan nasib, tapi tidak takdir ... Hmmm ... Di dalam cinta, tidak ada yang salah. Ratu Kencono Wungu tak bisa disalahkan. Cinta itu ajaib. Datang dan perginya tak dapat kita rencanakan. Ratu tak salah jika selama masa penantian cintanya di luar rencana ternyata tumbuh ke Damarwulan.”  ―  Sujiwo Tejo
Kata temanku Aku ini gila, terlalu hidup dengan kata-kata Coba aku balik Orang hidupmu saja penuh dengan dikata katain :( #uripsawangsinawang
Dalam hidup, ada beberapa hal yang sudah tuhan takdirkan untuk diri kita. Selebihnya hanyalah kemungkinan kemungkinan yang terpaksa menjadi sebuah kegagalan
Aku ingin berkelana ke belantara cakrawala Hingga aku lupa sedang memikirkan apa dan kau tau? Kesedihan kerap datang Ketika hati kita memiliki sedikit celah untuk menerima kesepian
Beberapa pertemuan singkat memang diciptakan untuk lama melekat di dalam hati. Beberapa rindu memang diharuskan terasa bahkan sebelum berai. - Fiersa Besari 
Saya lebih baik menjadi bodoh dan miskin daripada menjadi pintar dan kaya bila hanya untuk menyakiti/menjatuhkan orang lain.
Jangan kau sewa namaku di sepertiga malammu Karena kau takkan mengerti Aku disini, yang merasakan rindu Hingga tertatih atas semua do'amu
Balasan yang pantas dia terima, biarin itu jadi tugas Tuhan Atau, biarin orang lain yang menyampaikan karma itu Jangan kita yang jadi karma untuk seseorang. Karena dengan alasan apapun, akan ada orang lain juga yang akan berperan menjadi karma dan mengirimkan balasan itu ke kita. Balasan yang mungkin dalam bentuk lebih besar atau jauh lebih menyakitkan.
entah berapa luka yang telah kau susun entah berapa duka yang kini kau rangkum entah berapa kesedihan yang membuatmu maklum hingga beberapa dirimu sebenarnya tak ku kenali
Bahagia bisa dengan cara sederhana Saat kita tahu, kita dicintai dengan begitu baiknya Didalam penerimaan yang menjadi diri sendiri Yang tanpa ditutup-tutupi.  Maaf, sepertinya kau belum bahagia karenaku. Sebab, belum sepenuhnya penerimaan yang aku terima darimu, semua tentangmu.
“Tapi sekarang aku berpikir sampai di mana seseorang masih tetap wajar, walau ia sendiri tidak mendapatkan apa-apa. seseorang mau berkorban buat sesuatu, katakanlah, ide-ide, agama, politik atau pacarnya. Tapi dapatkah ia berkorban buat tidak apa-apa .”  ―  Soe Hok Gie
Percayalah, sepi itu indah Membisu itu anugerah
Banyak yang lupa jalan pulang, sebab rumah tak lagi menghadirkan rasa tenang.
Tempat dimana menjadi sebuah titik tengah. Antara harapan yang tak sabar untuk tiba, Antara rindu yang sudah lama tak bertemu Yang datang membawa harapan, Yang pergi membawa kenangan.
Gambar
Menjalani hidup setapak demi setapak. Meyakini di tengah-tengah keletihan, akan ada tangan Tuhan yang menopang tak berkesudahan. - Febrialdi R
Gambar
Aku mencintai tidak dengan diam Aku berteriak, dengan tulisan
Gambar
Tuhan memang selalu punya rencananya Hanya saja kita sebagai manusia yang tak beriman Tak pernah meyakini apa yang telah direncanakan Sudah terlalu kesal dengan masalahnya sendiri Hingga, Tuhannya pun dilupakan. Kala waktu, ia sudah menjadwalkannya untukmu Ketika kau berada dititik jenuh Disitu, rencana tuhan turun dengan kebahagiaan Agar umatnya tak jengah menghadapi apa yang fana Pada akhirnya akan sadar, dan kembali beriman
Kefana'an ini membuatku lemah bertajjali.
Bukannya semua yang tak terbatas hanya milik tuhan? Setiap manusia hanya menerima sepersekian dari kebersaran Tuhan yang tak terbatas itu. Sabar ada batasnya. Batasnya adalah saat kita akhirnya menyerah untuk tenang dan kemudian dikuasai amarah saat telah dirugikan oleh orang lain. Saat kita merasa sangat berhak marahin orang lain dan nyakitin orang lain karena mereka juga sudah ngerugiin dan nyakitin kita. Karena, inti dari kesabaran adalah sebuah penerimaan apa yang terjadi pada kita. Lalu tuhan memberikan kesabaran lebih untuk kita adalah dengan memberi kita lebih banyak cobaan. - Syahid Muhammad
Resah, jenuh, bosan dan jengah. Perubahan itu pasti Ketidakpastian adalah waktu. Tunggu aku, aku akan memastikan dengan waktuku.
Coba tanya hatimu sekali lagi Sebelum engkau benar-benar pergi Masih kah ada aku di dalamnya? Karena hatiku masih menyimpanmu Kisah kita memang baru sebentar Namun kesan terukir sangat indah Ku memang bukan manusia sempurna Tapi tak pernah berhenti mencoba Membuatmu tersenyum Walau tak pernah berbalas Bahagiamu juga bahagiaku Saat kau terlalu rapuh Pundak siapa yang tersandar? Tangan siapa yang tak melepas? Ku yakin aku Bahkan saat kau memilih Untuk meninggalkan aku Tak pernah lelah menanti Karena ku yakin kau akan kembali Ada engkau dalam setiap doaku Sungguh aku rindu berbagi tawa Kini kita tidak lagi menyapa Biarlah hanya dari kejauhan Melihatmu tersenyum Walau tak pernah berbalas Bahagiamu Juga bahagiaku
Gambar
Summarecon Tanpa gelap kita tidak bisa melihat bintang - bintang tanpa kesedihan apalah arti kebahagiaan begitupun aku, tanpamu apalah arti keakuanku
Seberapa banyak bintang di langit yang malam,   sebanyak itulah kesepian memberi salam.
Ketakutan sesungguhnya bukan tersesat dibelantara cakrawala. Melainkan, di rimba nalar dan nurani kita sendiri.
Puncak amarah seorang wanita adalah diam. sebab, fisik mereka lemah tuk melawan. tapi ya sebagian ada yang enggak, buktinya. emak emak kalo udah marah, kebun binatang malah dipenuhin. kalo enggak, pasti saling tukar cerita dengan mlijo di pagi hari 😂
Jika harap begitu sulit untuk didapat,  maka doa akan menjadi pilihan yang tepat  agar segalanya tidak terasa begitu berat.
Aku pernah, bercerita padamu tentang mimpi-mimpiku yang sekiranya sulit dijangkau Aku pernah, membagikan segala suka serta duka kepada kamu yang kukira sudi mendengarkan segala keluh kesah. Aku pernah, aku pernah sebegitu tergantungnya menceritakan apa pun padamu, Tapi, kemudian kamu menghilang, hingga aku lupa, beberapa mimpiku ada sebab kamu.
Untuk setiap syukur yang kau panjatkan, diam-diam aku pun demikian. Untuk segala doa yang kau sisipkan disepertiga malam, kubantu aamiin-kan dengan doa yang serupa. Dan, untuk segala hadirmu yang menenangkan di kala riuh kepalaku, Kau adalah penyelamat. maaf, ini sudah lama aku draft, namun sekarang ingin melanjutkannya. sempat merasa hidup kembali dengan pertemuan sederhana kita. senyumanmu yang begitu memendarkan rekahannya. hingga aku lupa. Awal dari pertemuan sederhana itu, pada akhirnya kembali pada sebuah perpisahan. Entah untuk menyalahkan diri sendiri, atau kamu. Bukan aku bersikeras tak ingin menjelaskannya, juga kamu. Pesan muram yang terakhir kau kirim padaku waktu itu, cukup membuatku sadar dan mengerti. bukan hanya menyadarkanku dan mengertimu. Melainkan untuk kita, aku yang sudah menyerah dengan rentetan pemahaman akanmu dan kamu yang sudah jengah untuk memperbaiki 'kita'. Entahlah, apa yang membuatku begitu enggan mengabarimu. bukan karena ak
Beberapa cerita tidak bisa untuk diulang. Beberapa rasa bahkan menghilang tanpa terduga. Jangan pernah tanya apa,kenapa, dan bagaimana. Sebab, tidak semua hal mengharuskan kamu tahu alasannya. Yang dulu begitu diinginkan justru bisa menjadi yang begitu ingin dienyahkan. Yang dulu begitu sulit digapai bahkan bisa begitu mudah tercapai. Tampaknya seperti itu pula aku untuk kamu. Dan, bisa jadi seperti itu juga kamu bagiku. Dulu begitu sering bertukar kabar, sekarang bahkan tak lagi saling mengenal. Dulu mengucap sapa adalah sebuah hal yang sederhana. namun, sekarang bahkan lebih rumit dari satu ditambah satu. Jadi, di mana letak hal-hal yang pernah berlalu? Sefasih itukah lepas dari genggaman serta ingatan? Dari aku yang memilih belajar melupakan...
Dengan cara rahasia Langit begitu rapi menyusun senja Sepertinya setiap sore selalu saja Tak pernah sama Selalu berbeda Dan tergesa-gesa Apakah senja tak boleh lama Seperti kebahagiaan yang datang sekedip mata Datang tiba Hilang segera.
Saat semua luka diraga begitu kita coba tutupi. Namun, luka dihati begitu kita tampakkan