Kagum dan berharap lebih tanpa pergerakan adalah jalan sunyi yang harus aku tempuh.. —Wira Nagara.
Postingan
Menampilkan postingan dari Desember, 2018
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Aku bukan kekasihmu, Tapi kau tetap menjadi kekasihku. Hatimu tak pernah terisi olehku, Tapi hatiku selalu penuh dengan dirimu. Hadirmu menerangkan gelap malam, Yang kian terang benderang. Sampai aku bagaikan lilin yang terbakar oleh api itu sendiri. Kaulah apinya! Seringkali ku pasrah terhadapNya, Namun terlalu megah cinta di hatiku. Aku tak percaya takdir di dunia, Segalanya semakin terlihat fana, Semenjak kau beranjak dari kehidupanku, Dan kini kau telah dipijak oleh kekasih barumu. Disini aku menata dengan begitu rapih, Dengan mudah dirimu membuatnya rapuh. Tetap akan ku jaga perasaan ini, Hingga aku menuju tempat pemberhentian, Dimana aku tak lagi mencintaimu. Namun aku sudah lebur dengan cintamu.
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Terima Kasih atas pertemuan terakhir kala itu. Aku sungguh sangat bahagia, Tak menyangka bahwa semesta mengantarkan doa untuk sampai padamu. Namun sekarang ku lebih tahu, Apa yang telah disampaikan Tuhan padaku, Sungguh hatiku terbakar oleh kebaikanmu, Kepadaku, kau yang tak pernah berkabar. Untukmu, biar aku saja yang mencintaimu. Untuknya, semoga ia tak menyia-nyiakan permata surga dunia. Dariku, semoga kau bahagia. آمِينَ Ilya.
Kaulah Layla-ku
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Sepanjang waktu tiada henti-henti kau menyiksaku. Tapi kejelitaanmu membuatku terus memaafkanmu. Aku hanyalah lampu, sementara kau matahari. Sinaranmu menaklukkan cahayaku yang lampai. Matamu yang tajam membuat api pun cemburu. Tulip dan mawar pudar ketika bertemu denganmu. Terpisah? Tak akan pernah! Aku bersumpah kepadamu, Untuk terus mencintai dan berharap sepanjang waktu. Kutahankan siksamu pada hari-hariku. Kalau aku mati, segala anugerah siksa itu, Akan berubah darah, membanjir ke segala penjuru.